Jangan tanya mengapa
aku tidak bisa berhenti mencintaimu, karena aku pun tak tau pasti jawabannya.
“Maaf,” kemudian kamu
berlalu pergi, meninggalkan ku dengan tatapan nanar. Hanya bahumu yang bisa
kulihat untuk terakhir kali. Aku tak sanggup menatap wajahmu, wajah teduh yang
belakangan ini meyakinkanku bahwa kamu adalah satu-satunya.
Namun ternyata aku
bukan satu-satunya untukmu. Bahkan, kau rebut mahkota ku, harta paling berharga
dalam hidupku. Sesuatu yang harus kupertahankan.
Entah siapa yang
salah. Aku yang terlalu mempercayaimu, atau kamu yang mempermainkanku. Semuanya
terlihat abu-abu. Pandanganku seketika buram, aku menjatuhkan diri dan tidur
untuk selamanya.
singkat,padst dan langsung ngena nih
ReplyDeleteKyaaaa baru liat komennyaa
Delete