Gue yang salah, atau dia yang emang sengaja ngelakuin ini ke gue. Tapi, gue sudah gak mau denger lagi penjelasan apapun dari mulutnya. Apapun! Gue sudah benci. Kepercayaan gue udah hancur. Kenapa sih dia tega-teganya selingkuh sama temen gue sendiri? Apa temen gue yang kecentilan sampe dia kecantol sama temen gue? Atau gue yang kurang perhatian sama dia? Gak. Gak mungkin. Apa gue yang terlalu over protective? Hmm..
---------------------------------------------------
"Yuk, pulang" ajak Ardi saat bel tanda berakhirnya pelajaran berbunyi.
"Yuk.."
Dian pun langsung membereskan buku-buku yang berserakan dimeja dengan cepat.
"Loh, tadi ngajak pulang, kok sekarang diem?"
"Eh, iya. Ayuk.."
Di sepanjang perjalanan menuju tempat parkir, Ardi diam seribu bahasa. Seakan-akan ada sesuatu yang mengganjal tengorokannya dan memotong lidahnya, sehingga tidak ada satu kata pun terucap dari bibirnya.
Akhirnya, Ardi pun angkat bicara. "Dian, kita harus bicara!"
---------------------------------------------------
Ardi pun memarkirkan mobilnya di tempat parkir sebuah cafe.
"Mau bicara apa?"
"Kita masuk aja dulu"
Dian pun mengangguk dan berjalan dibelakang Ardi masuk ke dalam cafe. Setelah memesan minuman, akhirnya Ardi memulai pembicaraan.
"Dian, ada sesuatu yang harus aku bicarain sama kamu"
"Iya. Kenapa sih? Dari tadi itu terus yang kamu bilang. Aku jadi penasaran nih"
"Sebenernya....." Tenggorokan Ardi tercekat, lidahnya membeku. "Sebenernya.."
"Aduh, udah deh to the point aja. Aku kan pacar kamu, ayo bicarain ada apa sebenernya?"
"Sebenernya, aku selingkuh sama temen kamu, Anti...."
"Uhuk.." Dian yang saat itu sedang meminum minumannya tiba-tiba batuk. "Apa kamu bilang? Kamu selingkuh? Br#%$$^k!! Kamu tau Anti itu siapa? Anti itu sahabatku! Teman baikku! Berani-beraninya kamu selingkuh sama dia!"
Plakk... Satu tamparan mendarat di pipi kanan Ardi. Seketika pengunjung cafe itu memusatkan perhatian kepada mereka berdua, tapi kemudian kembali kepada aktifitas masing-masing karena tidak ingin mencampuri urusan dua anak ABG tersebut. Dian meraih tasnya dan segera berlari keluar cafe tanpa memperdulikan panggilan Ardi.
---------------------------------------------------
"Kamu udah bicara sama Dian, Di?"
Ardi mengangguk pelan.
"Makasih ya, Di" ucap Anti sambil tersenyum penuh arti.
Ardi pun membalas senyuman Anti dengan tulus.
----------------------------------------------------
22-06-2010
Ahh, gue benci mereka berdua!! Tega banget mereka berdua mainin gue kayak gini!! Tegabanget mereka bikin gue hancur gini!! Salah apa gue?
-----------------------------------------------------
"Ardi, aku gak enak sama kamu. Apalagi sama Dian. Aku udah ngancurin hubungan kalian ya?"
"Sudah lah, gak usah dipikirin. Yang penting sekarang ini, aku mau ngejagain kamu. Aku mau ada disamping kamu"
"Ardi, kamu baik banget. Makasih yah. Aku yakin nanti semuanya kembali normal kok"
"Sudah, gak usah dibicarain lagi yaa, Please Anti" ucap Ardi sambil tersenyum kepada Anti.
-----------------------------------------------------
Tiga minggu tanpa Ardi disamping Dian, dunianya terasa hampa. Kadang Dian melihat Ardi dan Anti sedang duduk berdua di kantin, dan dadanya terasa sesak. Tapi, hari ini, dia hanya melihat Ardi duduk sendiri termenung. Sepertinya sedang melamun. Tatapannya kosong. Makanan di depannya pun tak tersentuh. Memberanikan diri Dian mendekati Ardi dan duduk disampingnya.
"Kenapa kamu? Mana pacar barumu itu? Gak mesra-mesraan sama dia? Kalian berdua itu br#$%^%k tau gak. Kalian berdua itu udah ngancurin gue. Kalian berdua itu......"
"Stop Dian! Stop!" dengan suara agak tinggi Ardi membentak Dian.
Dian pun terdiam. Baru kali ini dirinya dibentak oleh orang lain. Ardi pun merogoh kantung celananya, dan mengekuarkan amplop berwarna biru.
"Ini, sebelum kamu ngomong yang enggak-enggak tentang Anti, mending kamu baca surat ini!"
Dian pun membuka amplop itu perlahan. Dia tau, itu tulisan Anti. Surat itu....
Dear Dian,Hay Dian, kamu apa kabar? Pasti waktu baca surat ini kamu lagi marahin Ardi yah? Hehe jangan marahin Ardi yah, kasian selama ini dia udah capek ngejagain dan ngehibur aku.
Dian, aku kangen banget sama kamu. Aku kangen bercanda bareng kamu. Aku kangen jalan bareng kamu. Aku kangen suara kamu. Aku kangen lelucon kamu. Aku kangen sifat konyol kamu. Dan aku kangen semua tentang kamu.
Oh iya, gimana mama kamu? Sehat kan? Papa kamu? Calon adik kamu? Aku doain semua sehat yah :)
Kamu pasti bingung yah, aku kemana hari ini? Kamu pasti bertanya-tanya kenapa Ardi murung? Hmm, sebenernya berat aku mau cerita ini. Tiga bulan lalu, kamu inget kan? Waktu kita belajar bareng dikamar kamu? Dan tiba-tiba aku mimisan? Terus aku bilang aku gak papa kan? Sebenernya, aku udah di vonis dokter mengidap penyakit leukimia sejak 5 bulan lalu. Dan aku gak mau ngebuat siapapun khawatir, terutama kamu. Sampai suatu saat, Ardi nemuin aku hampir pingsan dan ngebawa aku ke dokter, dia tau semuanya. Dia tau aku mengidap penyakit mematikan ini, 2 bulan lalu.
Hehe. Maaf ya Dian, aku selama ini udah ngebuat kamu ngebenci aku dan Ardi. Sebenernya, dari awal kita masuk sekolah, aku suka sama Ardi. Tapi begitu aku tau kamu juga ngerasain hal yang sama, aku mundur. Karena tampaknya, Ardi juga suka sama kamu. Dia cinta mati sama kamu. Dan 4 minggu yang lalu, aku minta sama Ardi buat jadi pacar sementara sampai saat itu tiba. Ternyata Ardi baik banget, dia ngabulin permintaan terakhir aku.
Dian, maaf ya, aku udah ngancurin hubungan kalian. Tapi aku tau, Ardi cinta mati sama kamu. Selama 4 minggu ini Ardi selalu ngejaga dan ngehibur aku. Tapi, yang sering bikin aku kesel dan cemburu, dia selalu nyebut nama kamu waktu dia manggil aku. Seneng banget yah rasanya bisa dicintai laki-laki sebaik Ardi?
Dian, waktu baca surat ini, aku mungkin udah gak ada. Maafin aku yah Dian atas semua yang udah aku lakuin sama kamu. Jangan sia-siakan cinta Ardi, kembalilah sama Ardi. Maaf ya Dian, aku gak cerita dari awal.
Love, Anti.
Air mata mengucur mengalir dari kedua mata Dian. 'Anti, kamu sahabat terbaik. Aku gak pernah ngebenci kamu. Aku udah maafin kamu. Kamu yang tenang ya disana. Aku emang gak peka, maafin gue Anti, aku janji, aku gak akan ngelepas Ardi' ucap Dian dalam hati dan kemudian memeluk Ardi dengan erat.
-----------------------------------------------
Heyaaa, bagemana guys? hehe gue mohon banget yah, jangan copy tulisan ini. Bisa kan? Bisa dong, gue yakin kalian pasti bisa ngehargain karya orang tanpa meng-copas. Kalo mau comment boleh dibawah, karena gue butuh banget kritik dan saran kalian.
Okeh, sekian dari gue, Selamat malam. Keep blogging.
huhulicious
No comments:
Post a Comment
Cuma baca aja? Yuk tinggalin jejak, supaya aku bisa kunjung balik dan ninggalin jejak di blog kamu :)