Huhul's Blog
Ocehan Gue Nih :D
Monday, 8 December 2014
Bunga
Saturday, 6 December 2014
Nada
Bagaimana jika kali ini aku buat cerita tentang kematian, apa kau berani membacanya? Tidak. Bukan kematian si pemeran utama atau pun tokoh lainnya dalam cerita ini. Tapi tentang kematianku, sang penulis cerita ini.
Siap?
Hidupku biasa-biasa saja sebelum Ayah menikah dengan Tante Gina. Sekarang? Lihat saja sendiri. Tante Gina lihai memainkan perannya dihadapan Ayah. Begitu Ayah pergi, jiwa iblisnya keluar tidak tanggung-tanggung.
Jatah uang saku ku dan Noval, adik lelaki ku, tak pernah sampai ke tangan kami. Entahlah, mana yg Ayah sayangi sampai mempercayakan kami pada iblis satu itu.
Belum lagi kelakuan hina Tante Gina ketika Ayah mendapat tugas ke luar kota. Tidak tanggung-tanggung ia membawa serta beberapa laki-laki ke dalam kamarnya. Entah apa yg ia lakukan, menghasilkan suara menjijikan yg terdengar hingga luar kamar. Tidak sekali dua kali, hal itu sering ia lakukan sampai suatu hari ia terdiagnosa penyakit HIV/AIDS.
Ayah memang malaikat, sedikit pun ia tidak marah ataupun dendam pada Tante Gina. Ia tetap menganggap Tante Gina selayaknya orang normal tanpa HIV/AIDS. Hanya saja, jiwa iblis Tante Gina lebih besar. Ia memang berhenti melakukan hubungan terlarang, namun kelakuan iblisnya makin menjadi. Ia mulai mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
Perabotan di rumah satu-persatu dijual untuk melunasi hutang-hutangnya. Sampai Ayah kemudian berkorban, untuk kesekian kalinya, dengan rela dipindahkan ke pelosok untuk memperoleh gaji lebih tinggi. Aku dan Noval mohon kepada Ayah agar kami dapat ikut serta dengan beliau. Namun beliau malah berkata, "Nada dan Noval disini saja ya, menemani dan mengawasi Tante Gina. Ayah bakal pulang setiap dua bulan sekali kok, Ayah janji."
Kata-kata terakhir Ayah. Karena lima jam kemudian kami mendapat kabar bahwa kendaraan yg Ayah tumpangi jatuh ke dalam jurang. Ya Tuhan, betapa malang nasibku dan adikku. Kami yatim piatu, dengan ibu tiri pecandu narkotika dan penderita HIV/AIDS.
Tidak ada simpati dari Tante Gina. Ia bahkan tega memisahkanku dengan Noval. Ya! Tante Gina menjual Noval! Dan lagi-lagi, ia kembali membawa serta banyak laki-laki ke dalam rumah! Aku....aku rasanya tidak sanggup melanjutkan cerita ini. Karena.....karena beberapa jam lalu, salah satu setan peliharaan Tante Gina dengan teganya memaksaku.....melakukannya. Ya kalian pasti tahu! Aku diperkosa olehnya! Oleh laki-laki yg telah tertular penyakit Tante Gina! Dan itu artinya, aku juga tertular!!!!
Sebilah pisau kini ada di tangan kiriku. Aku mengandap-ngedap menuju kamar Tante Gina. Aku melihatnya sedang asik menghisap lintingan ganja. Tanpa rasa hormat aku masuk dan menggorok lehernya. Tentu, dia takkan merasakan sakit. Karena aku menyelamatkannya dari rasa sakit dan menghantarkan nya ke neraka dengan segera. Detik berikutnya, aku menggunakan pisau itu untuk membelah nadiku. Selamat tinggal para pembaca!
*maaf aku tidak menepati janjiku, karena pada akhirnya semua tokoh di cerita ini akan mati. Kecuali tentunya, adik ku tersayang*
Love,
Nada.
Hujan
Halo, namaku Hujan. Seperti namaku, aku sangat mencintai hujan. Berbeda dengan orang-orang, ketika hujan turun aku tidak berteduh. Aku senang menari di bawah hujan.
Suatu hari, ketika aku sedang menari di bawah hujan, seorang pria menghampiriku dan kemudian memberikan payungnya padaku. Ia berkata, "Aku senang melihatmu menari, tapi tolong jangan sakit."
Untuk sesaat aku mendengus kesal, namun ketika memandang mata birunya aku seakan terhipnotis dan mengangguk. Matanya teduh, seakan siap melindungiku dari segala bentuk ancaman. Wajahnya sedikit pucat -atau memang karena warna kulitnya yg seperti itu- dan raut wajahnya tegas dengan rahang yang kuat. Wajahnya tidak asing.
Aku pun berteduh di bawah payungnya dan mengikutinya berjalan. Dari samping, aku curi-curi pandang memandangnya. Ya Tuhan dia sangat tampan! Wajahku memerah sesaat dan disaat bersamaan ia menoleh padaku, aku hanya bisa tertunduk. Ia tersenyum melihat tingkahku.
Kami kemudian memasuki pagar sebuah rumah tua. Bunyi melengking terdengah ketika ia membuka pagar, membuatku menutup telingaku untuk sesaat. Kemudian ia meraih tanganku, "ayo masuk, sebelum kamu tambah pucat." Dan aku mengangguk.
Rumah itu terlihat nyaman, meski cat yang melapisi dinding rumah itu mulai mengelupas disana sini. Pekarangannya cukup luas, namun tidak terawat. Begitu memasuki ruang tamu, kami disambut dengan satu set sofa dari kayu jati lengkap dengan lemari yang memisahkan antara ruang tamu dengan ruang tengah. Berbeda dengan ruang tamu, diruang tengah terdapat satu set sofa empuk berwarna putih dengan televisi 42 inchi disisi lainnya. Penerangan di rumah ini agak sedikit menakutkan, karena hanya terdapat lampu meja untuk ruang tengah -atau mungkin memang sengaja dimatikan untuk menghemat biaya-.
Pria itu menuntutku ke dalam sebuah kamar, "kamu mandi dulu ya, keran air panas berwarna biru dan di lemari itu ada baju seukuran kamu, kamu bebas memilih baju yang mana saja." Aku mengangguk dan masuk ke dalam kamar tersebut.
Selesai mandi, aku berkeliling melihat-lihat isi kamar itu. Di kanan tempat tidur terdapat puluhan bingkai foto yang berisi foto seorang wanita tersenyum sumringah. Di beberapa foto lainnya, aku melihat foto wanita itu bersama pria yg membawaku kemari. Mereka terlihat bahagia.
"Itu adikku, Nadin. Dia meninggal karena kecelakaan tepat satu tahun yang lalu." Suara itu tiba-tiba menggema di dalam kamar itu dan bersamaan dengan aku menaruh foto itu kembali ke tempatnya. "Sup sudah aku panaskan, ayo kita makan."
Aku mengikutinya berjalan ke ruang makan. Seperti ruang tamu, peralatan dan furniture di ruangan itu kebanyakan terbuat dari kayu jati. Aku kemudian mengambil tempat di sisi kiri meja makan. Sesaat kemudian aku terhanyut dalam hangatnya sup buatan pria itu.
Setelah selesai makan, aku merasa sedikit mengantuk. "Apa aku boleh tidur di sofa ini sembari menunggu hujan berhenti?" Pria itu mengangguk. Dan detik berikutnya aku telah terlelap dalam empuknya sofa itu.
Terlelap beberapa jam membuatku nyaman. Aku memutuskan untuk bangun. Tapi hey, tunggu. Aku melihat diriku masih terlelap di sofa itu. Betapa terkejutnya aku melihat sebilah pisau tertancap manis di perutku. Warna merah darah mengotori sofa putih itu. Pria itu terduduk sambil menangis.
"Aku sudah membunuh pembunuh mu, Nad." Katanya sambil terisak.
Waktu kemudian terasa seperti berputar, tepat satu tahun lalu. Aku mengendarai mobil dalam hujan dengan kecepatan penuh, sambil tergesa-gesa. Tiba-tiba dari arah kanan, seorang wanita menyebrang. Kecelakaan tidak terhindarkan.
Wajah wanita itu tidak asing. Dia Nadin. Ya Tuhan, ternyata pembunuh Nadin itu aku. Sejak kecelakaan itu, aku tidak mengingat apapun.
Akhirnya aku mengerti, pria itu sudah menyimpan dendam padaku selama satu tahun ini. Maaf.
Sesaat kemudian, waktu berputar kembali ke rumah tua itu dan aku melihat pria itu menembakkan pistol ke kepalanya bersamaan dengan makin derasnya hujan.
Tuesday, 28 October 2014
Latepost: Selamat Hari Blogger Nasional
Selamat Hari Blogger Nasional!
Seperti yg kita tau, setiap tanggal 27 Oktober diperingati sebagai Hari Blogger Nasional, harinya para blogger.
Menjadi seorang Blogger itu enggak mudah loh! Bahkan Blogger yg sekarang udah pada jadi seleb pun ngerasain jatuh bangun nya menjadi blogger. Aku, Kamu, Kita, pasti pernah ngerasain dong, walau aku gak yakin Aku, Kamu, Kita sekarang jadi orang terkenal gegara blog. Haha!
Konten dalam Blog seorang Blogger sekarang mulai bervariasi, mulai dari postingan curhatan, cerita kehidupan si penulis, hobi (gambar, desain grafis), tutorial, review (entah review film, tempat makan, dsb), dan masih banyak lagi konten-konten lainnya.
Artinya apa?
Artinya menjadi seorang blogger adalah suatu profesi besar, karena ruang lingkupnya luas.
Menjadi seorang blogger itu luar biasa, karena mendalami berbagai ilmu.
Menjadi seorang blogger itu suatu kebanggaan, karena mendapatkan banyak teman baru dari berbagai daerah, kota, provinsi, negara, bahkan DUNIA!!
Haha.
Maju terus blogger Indonesia dan jangan berhenti berkarya!
Tak lupa, selamat hari sumpah pemuda!
Friday, 15 August 2014
#SFAndromaxBlog : Harga Tipis, Spesifikasi Keren Abis!
Monday, 4 August 2014
Self Potrait Sketch
Mungkin ini bakal jadi postingan terakhir minggu ini, karena besok (04/08/14) rutinitas Aku bakal balik ke semula. Kuliah. Eh tapi sebenernya gak kuliah sih, tapi cuma ((CUMA)) seminar proposal tugas akhir. Doain ya!
Maaf banget yg komentar nya belum sempat dibalas atau blognya belun dapat kunjungan balik, maaf banget. Atau yg mau tukeran banner, maaf. Tapi setelah semua urusan per-seminar proposal-an berakhir Aku bakal balik lagi ke rutinitas liburan, seenggaknya kalo aku udah maju. Hihi.
Sketaa terakhir untuk minggu ini adalah 'Self Potrait'. Enjoy it, guys.
Saturday, 2 August 2014
Taylor Swift Sketch
Hai, selamat datang lagi! Topik postingan kali ini masih sama seperti kemaren. Hehe.
Beberapa hari ini aku lagi punya semangat menggebu-gebu buat belajar gambar. Sampai-sampai aku rajin cari tutorialnya di youtube supaya bener-bener ngerti teknik dan cara gambar yg sebenernya. Karena selama ini aku gambar pake insting tanpa teknik sama sekali, ya walau ujung2nya mesti pake insting juga sih. Hihi.
Aku juga jadi termotivasi buat belajar semenjak, sebut saja dia mawar, mengkritik gambarku. Hehe. Menurutku sih bukan kritik, tapi seperti nganggap remeh gitu, entah aku yg terlalu sensitif atau gimana. Eh kok malah curhat ya, hihi.
Nah, ini dia gambar realisku hari ini. Selamat menikmati.
Friday, 1 August 2014
Belajar Bikin Happy
Cukup dua cerpen dulu ya bulan ini. Syukurlah, banyak tanggapan positif dari pembaca, walau gak semua bisa tinggalin jejak. Hihi.
Kita sebut saja, Artwork.
Sunday, 27 July 2014
Happily Ever After
Saturday, 26 July 2014
Kamu dan Senja
Wednesday, 23 July 2014
Kenapa Susah Banget Konsisten Nulis Blog
Bahagia itu sederhana. Lewat tulisan pun kita bisa mendapatkan kebahagiaan, kepuasan.
Blog ini memang udah jarang di urus. Gak pernah dibuka, lagi.
Kangen masa-masa dulu, rajin nulis walau alay.
Pernah denger gini, "Konsisten nulis, jangan takut jelek."
Tapi maaf, saya tidak bisa. Hiks.
Sekarang lagi fokus nulis....proposal skripsi. Yah paling enggak sih, nulis.
Kalau flashback ke postingan-postingan dulu di blog ini sih, bawaannya pengen ketawa. Biarlah alay, tulisan-tulisan dulu bisa jadi parameter bagaimana tulisan sekarang. Hehe.
Kalau sudah kepengen nulis, tiba-tiba aja bingung mau nulis apa. Banyak banget postingan yang akhirnya harus jamuran di draft. Iya, banyak. Banyak faktor juga yang mempengaruhi mood buat nulis sebenernya. Berikut mungkin Aku bakal nge-share beberapa alasan Aku kenapa susah banget buat konsisten nulis di blog. Cekidot.
Friday, 6 June 2014
The (Double) Liebster Award
Tuesday, 3 June 2014
Welcome June: Surat Untuk Ruth
Penampakan Novel Surat Untuk Ruth |
Ubud, 6 Oktober 2012
Ruth,
Satu hal yang ingin kutanyakan kepadamu sejak lama, bagaimana mungkin kita saling jatuh cinta, namun ditakdirkan untuk tidak bersama?
Aku dan kamu tidak bisa memaksa agar kebahagiaan berlangsung selama yang kita inginkan. jika waktunya telah usai dan perpisahan ini harus terjadi, apa yang bisa kita lakukan?
Masihkan ada waktu untuk kita bersama, Ruth?
Jika memang kamu harus pergi, berilah aku waktu sedikit lebih panjang untuk menikmati saat-saat terakhir bersamamu. Meski tidak lama, hanya sebentar, seperti senja yang senantiasa kamu lukis, atau seperti ciuman pertama kita yang ragu-ragu. Berilah aku waktu sedikit lebih panjang untuk memelukmu, karena aku belum mengungkapkan seluruhnya yang ingin kukatakan kepadamu.
Ironis, Ruth. Kamu berkata, "Aku sayang kamu" tepat pada saat kamu harus meninggalkanku.
Surat Ruth untuk Are |
Are, dimana kamu?'
Thursday, 10 April 2014
Farmasi Itu, Apa Sih?
Penjual obat?
Penjaga toko obat?
Penjaga apotek?
Temen nya dokter?
Wednesday, 9 April 2014
Hello Dunia Maya!
Duh, udah jamuran kali ya ini blog udah lama gak dibelai. Jablay!
Dih. Maaf ya guys, gue terlalu (sok) sibuk di dunia nyata jadi jarang membelai dunia maya. Iya jarang banget. Mau ngepost lewat handphone juga susah, udah ada waktu eh malah kecapean. Jadinya malah keliaran di dunia mimpi.
Di postingan ini gue bingung sebenernya mau ngepost apa. Mau cerita dunia perkuliahan, terlalu kompleks. Mau cerita tentang tugas akhir gue, duh gue jadi keingetan tugas dari pembimbing gue. Mau bikin cerpen, gak ada ide. Jadi gue mau ngapain? Entah.
Karena bingung, di post ini gue bahas gambar-gambar gue aja deh ya yang rajin gue upload di instagram gue @windahuhul (jangan lupa di follow ye, numpang promosi sekalian hihi)
*nb : maaf kalo kualitas gambarnya gak bagus, maklum kamera handphone udah gak fokus
Yah, mungkin cukup sekian deh postingan kali ini. Gambar gue emang biasa banget, tapi gue gak akan pernah berhenti belajar supaya makin jago! Kalo mau liat lebih banyak, silahkeun langsung ke TKP, instagram gue maksudnya.
Selamat malam!
Friday, 7 February 2014
Rindu
Hai rindu, apa kabar kau?
Ku dengar kini kau berwarna kelabu
Tak nampak dan terlihat semu
Hai rindu, apa kau tidak bosan?
Selalu hadir tanpa alasan
Selalu ada dan tak tersampaikan
Rindu, kau dimana?
Kau terasa tapi tak berwujud kata
Patah satu tumbuh sejuta
Taukah kau, rindu?
Aku ingin bertemu
Tapi semua semu
Terpisah ruang dan waktu