Ocehan Gue Nih :D

Friday 6 June 2014

The (Double) Liebster Award

Hai, ketemu lagi dipostingan aku yang kedua di bulan Juni.
Ini pertama kalinya aku dapet 'Liebster Award' selama blog ini dilahirkan, dan itu dua sekaligus. Hahaha. Agak bingung sebenernya mau jawab yang mana duluan. Tapi diusahain jawab dua-duanya deh.

Tuesday 3 June 2014

Welcome June: Surat Untuk Ruth

Hai, lama banget ya gak nulis-nulis disini. Heheh. Maafkan dakuh, posting terakhir rasanya curhatan ya? iya lagi kesel, maaf :(

Kali ini gue mau menyambut bulan Juni dengan postingan baru. Btw, ini gue ngetik postingan disela-sela ngetik pembahasan buat laporan teknologi sediaan semipadat. Apa itu? Googling aja lah ntar malah makin panjang kalo gue jelasin. Hehe. Oh iya, sedikit perubahan deh ya, mulai postingan ini gak pakai 'Gue' lagi karena aneh aja dan gak biasa, jadi pakainya 'Aku' ya. Hihi.

Postingan ini, gak bisa dibilang review novel sih. Karena aku gak pernah sama sekali review novel, ga berani huehehe. Jadi, postingan ini lebih ke arah pendapat aku tentang novel satu ini. Novel yang bikin salah tafsir cerita, yang ujungnya malah 'Loh, kok gitu?'. Novel yang halaman-halaman terakhirnya aku baca sambil ngantuk, tapi begitu baca dua halaman terakhir aku malah melek dan ngulang baca dibagian aku ketiduran tadi. Haha. Novel yang udah lama bertahan ditumpukkan novel aku yang lain, dan dibaca sedikit demi sedikit selama dua bulan. Maklum lah kuliah padat. Hiks.

Dan, novel itu adalah Surat Untuk Ruth-nya Bernard Batubara.
Penampakan Novel Surat Untuk Ruth
Aku beli novel ini sebenernya diajak temen yang pengen PO novel ini edisi TTD nya. Penasaran juga sih sebenernya, dari judulnya aja udah bikin penasaran apalagi dalemnya *uhuk*



Desain cover-nya simple. Banget. Cukup menggambarkan apa yang diceritakan di dalamnya. Eits, tapi tunggu dulu, ntar kayak aku langsung nebak-nebak endingnya gimana. Sebelum masuk ke ending, ayok liat sinopsisnya dulu xD


Ubud, 6 Oktober 2012

Ruth,

Satu hal yang ingin kutanyakan kepadamu sejak lama, bagaimana mungkin kita saling jatuh cinta, namun ditakdirkan untuk tidak bersama?

Aku dan kamu tidak bisa memaksa agar kebahagiaan berlangsung selama yang kita inginkan. jika waktunya telah usai dan perpisahan ini harus terjadi, apa yang bisa kita lakukan?

Masihkan ada waktu untuk kita bersama, Ruth?

Jika memang kamu harus pergi, berilah aku waktu sedikit lebih panjang untuk menikmati saat-saat terakhir bersamamu. Meski tidak lama, hanya sebentar, seperti senja yang senantiasa kamu lukis, atau seperti ciuman pertama kita yang ragu-ragu. Berilah aku waktu sedikit lebih panjang untuk memelukmu, karena aku belum mengungkapkan seluruhnya yang ingin kukatakan kepadamu.

Ironis, Ruth. Kamu berkata, "Aku sayang kamu" tepat pada saat kamu harus meninggalkanku.

-Areno

Hayoo, dari itu kalian pasti bakal nebak, "ceweknya paling sakit atau pergi tiba-tiba ninggalin si cowok."

Yap, itu prediksi pertama aku. Apalagi begitu membaca lebih dalam, Are menemukan bercak darah pada buku gambar milik Ruth, insting aku dengan bagaimana endingnya nanti malah semakin kuat. Tapi ternyata aku salah....

Cerita ini berawal dari pertemuan Are dan Ruth di pinggir dek sebuah kapal feri yang menuju pulau Bali, dari Banyuwangi menuju Jembrana. Mungkin kalian yang udah pernah baca 'Milana'- nya Bernard Batubara, pasti bakal ingat sama adegan in, 'Perempuan yang menunggu senja'. Pada 'Milana' diceritakan kisah setelah ending, dimana Ruth (Ruthefia Milana) tetap setia menanti Are di dek kapal feri saat mentari sedang terbenam (senja).



Nah, pada Surat Untuk Ruth ini diceritakan bahwa Are memiliki sebuah perasaan spesial kepada Ruth sejak pertama kali bertemu. Begitu pula dengan Ruth, namun ia tidak berani mengungkap perasaannya tersebut karena suatu masalah yang sangat kompleks. Suatu hari Are bertemu dengan Abimayu, klien dalam suatu bisnis, dan Are tidak sengaja melihat foto seorang wanita tampak belakang yang sedang menikmati senja. Itu adalah Ruth.

Sejak saat itu, ia menjadi semakin penasaran dengan Ruth. Begitu banyak hal yang menurut Are sangat misterius dari wanta tersebut. Ia juga tidak sengaja menemukan bercak darah pada salah satu lukisan Ruth. Bercak darah karena apa itu?

Singkat cerita, Abimayu adalah mantan kekasih Ruth selama dua tahun, yang sebenarnya juga adalah anak dari teman mamanya, yang sejak kecil memang telah dijodohkan dengan Ruth. Selama dua tahun menjalin hubungan, hanya tiga bulan pertama ia memiliki perasaan pada Abimayu. Sisanya, karena ia tidak enak dengan Abimayu. Ketika putus pun, itu karena Ruth sudah tidak kuat terus menerus berpura-pura mencintai Abimayu. Anehnya, dengan santai Abimayu meng'iya'kan permintaan Ruth, bahkan ia siap menerima kembali lagi saat Ruth sudah siap untuk belajar mencintainya. Dan lebih parahnya lagi, ternyata pernikahannya dengan Abimayu akan dilaksanakan beberapa bulan mendatang. 'Untuk membahagiakan mama' katanya. Itu lah yang membuat Ruth tidak berani menyakan perasaannya pada Are.

Namun, suatu ketika Are dan Ruth menghabiskan weekend-nya di Bali, Ruth akhirnya menceritakan semuanya, termasuk hari pernikahannya yang akan segera dilaksanakan. Betapa terkejut dan kecewanya Are saat mendengar hal tersebut. Bersamaan dengan itu lah akhirnya Ruth berani menyatakan semuanya, 'Aku sayang kamu, Are', tepat ketika mereka harus berpisah.

Weekend Are dan Ruth di Bali adalah pertemuan terakhir mereka, karena Ruth selalu menghindari ajakan Are untuk bertemu. Menjelang pernikahan Ruth, rasa rindu Are semakin menjadi. Selama dua minggu, ia terus mengirimi Ruth sebuah memoar, sejenis pesan singkat berisi daftar-daftar hal yang ia pikirkan saat pertama kali bangun dari tidur.

26 Oktober 2012. Hari pernikahan Ruth pun tiba, bersamaan dengan hari dimana acara kantor Are, LANSKAP, yang juga diadakan di Pulau Bali. Seperti biasa, dari Banyuwangi Are menyebrangi lautan menuju Bali menggunakan feri. Hari itu tidak seperti biasa, Are berharap cuaca buruk agar pesta pernikahan Ruth setidaknya tidak berlangsung. Namun apa yang ia harapkan tidak sesuai kenyataan cuaca hari itu cerah, sangat cerah. Ia melamun dipinggir dek dan teringat akan mimpinya, dimana sebuah kapal feri terbakar dan asap tersebut menyerupai Ruth. Tiba-tiba saja cuaca menjadi buruk, sebuah gelombang yang sangat besar menyapu habis kapal feri yang ditumpangi Are. Iya, Are telah mati. Dari kejauhan, jiwa Are yang telah tidak memiliki raga melihat seorang perempuan duduk di dermaga sambil memegang kanvas yang berisi surat di atasnya dan itu Ruth. Ia duduk seorang diri, tidak memakai baju pernikahannya, ia lari dari pernikahannya.
Surat Ruth untuk Are

Ini adalah 'part' favorit aku yang bikin dada tiba-tiba nyesek

'Senja hari ini indah sekali. Kurasa, ini senja paling indah yang pernah kulihat selama hidupku. Aku berkhayal menyaksikan senja ini bersamamu.

Are, dimana kamu?'

Kak Bara, kamu tau banget bikin kita mewek. Huhuhu.
Ditunggu loh karya selanjutnya, hihihi.

Yak, sekian postingan kali ini. Thanks for reading :D

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...