Ocehan Gue Nih :D

Sunday 28 April 2013

Say Good Bye To April, Say Hy To May!

Helloo May! Long time not see you. Hehehe. Tahun ini kita bakal ketemu sama bulan Mei lagi, dan gue pastinya bakal lebih sering ngeblog.

Karena apa?

Karena gue sekarang gak perlu capek-capek ngepost pake layar lebar (laptop maksudnya). Semenjak telpon gue sering nge-heng dahsyat cetar membahana, akhirnya bapak gue merasa iba dan memutuskan untuk ngebeliin telpon baru. Hihihi.

See yaa on May !!!

Monday 22 April 2013

Mario Maurer dan Chantavid Dhanasevi, Choose One!

*krik*
Suka nonton film Thailand gak sih? Sukanya genre apa? Romance? Comedy? Horror? atau Action?

Bagi kalian penikmat film, terutama film Thailand, atau sekedar pernah nonton film Thailand, pasti udah enggak asing sama dua nama tersebut di atas. Dua cowok ganteng yang terpaut usia beberapa tahun, meskipun umurnya terus bertambah, tentu saja masih tetap dapat memikat para wanita, terutama remaja wanita yang, ehm maaf, jomblo. *ngelap iler*

Friday 19 April 2013

Coffe Avocado, Cara Baru Nikmatin Kopi

Suka minum kopi gak? Sering? Biasanya minum kopi apa sih? Latte? Kopi item? Kopi susu? Apa kopi luwak? Suka dingin apa anget?

Wih, banyak amat yak nanyanya hehe
Sore ini, gue dan ibu gue habis bereksperimen cari cara baru nikmatin kopi. Sebenernya sih secara gak sengaja. Di rumah gue lagi banyak buah, terutama alpukat. Dan kebiasaan ibu gue adalah menciptakan hal baru. Dalam hal makanan, ibu gue mah jago. Dari bikin kue kering maupun basah (brownies, misalnya), sampek masak makanan, ibu gue jago, bahkan kalo ada acara besar di Pura gue, ibu gue selalu kebagian jadi juru masak. Masaknya gak macem-macem sih, biasa aja, tapi lidah bisa berkata apa? Mihihi :D

Oke, kita balik ke topik utama. Karena gue bosan nikmatin kopi begitu-gitu aja, kalo gak anget ya dingin, jadi gue dan ibu gue cari cara baru nikmatin kopi. Dan gue akan berbagi sama kalian bagaimana cara membuatnya. Cekidot.

Thursday 18 April 2013

Over Analyst, are you?

Aluh sedang bete, kegalauan maksimal sedang melandanya. Di sudut lain ia melihat Iyem dan Ningsih cekikikan sambil sesekali melihat ke arahnya. Aluh pun merasa dirinya sedang dibicarakan. Ia memasang muka bete-sebete-betenya.

Saat ia scrolling timeline, tiba-tiba saja ia melihat status dari twitter Iyem,

Sontak Aluh berfikir bahwa status tersebut adalah untuk dirinya.

-----

Ilustrasi tersebut di atas adalah salah satu dampak dari Over-Analyst. Setelah membaca majalah KaW**ku edisi bulan lalu (yang udah gue beli sebulan lalu dan baru baca sekarang), gue kepikiran untuk jadiin topik ini jadi salah satu postingan gue. Over Analyst versi Huhul, cekidot.

Thursday 11 April 2013

Selayang pandang tentang Farmasis

Gue gak sadar juga kenapa bikin postingan pake judul ini. Setelah gak intens di dunia maya, gue  jadi apa ya? kalo kadi sailor moon boleh gak? *udahan garingnya*

ulang ya..

Setelah gak intens di dunia maya, gue jadi lebih sering ngabisin waktu gue hidup di dunia nyata. Lebih tepatnya "WAJIB" di dunia nyata sih. Gue gak mau ngeluh, jadi mahasiswa farmasi emang gak gampang. Bukan cuma fisik, mental pun harus kuat. Disiplin, harus banget. Karena seadainya, suatu hari (dan pastinya) gue bakal (dan harus) jadi seorang farmasis, apoteker misalnya, seorang dokter dan ahli obat, seorang pasien datang ke gue dan keadaannya sedang gawat serta sangat membutuhkan obat, gue harus bertindak cepat.

Bukan cuma dokter, apoteker pun ikut andil loh dalam penyembuhan pasien. Karena kesembuhan pasien tergantung sama kerja apoteker. Begitu resep dikasih, seorang farmasis gak langsung ngebuat obat sesuai resep yang tertulis, tapi juga mempertimbangkan dosis yang dikasi di dalam resep itu udah bener apa belum, dan seorang farmasis punya hak untuk berkonsultasi dengan si dokter jikalau dosis udah kelewat batas (alias over dosis).

Seorang farmasis bukan cuma ahli dalam merancang dan membuat obat, tapi juga harus tau bagaimana nasib si obat di dalam tubuh. Bagaimana interaksi si obat ini sama tubuh, interaksi sama makanan, dan interaksi sama obat lain yang juga lagi di konsumsi si pasien. Bagaimana perjalanan si obat dari pertama kali dia masuk ke dalam tubuh. Merancang bagaimana dan dibagian mana si obat nanti akan ter-absorbsi. Bagaimana si obat nanti bakal di eliminasi alias di ekskresikan.

Bukan cuma itu, seorang farmasis juga ngebuat obat (sediaan) mempertimbangkan kenyamanan si pasien. Sediaan gimana sih yang nyaman buat di konsumsi pasien? Sirupkah? Tablet kah? Kapsul kah?

Obat adalah racun. Begitu lah yang sering dikatakan sama semua dosen gue. Gimana bukan racun, di dalamnya ada bermacam-macam senyawa kimia. Itulah tantangan para farmasis. Bagaimana cara membuat si obat ini tidak bersifat racun di dalam tubuh.

Gue emang baru semester empat, dan gue belum bisa bicara banyak tentang farmasis. Tapi dari kaca mata gue, farmasis itu punya peranan penting dalam dunia kesehatan.

Bagaimana pun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Mulai dari sekarang, marilah hidup sehat. Karena sakit itu tidak menyenangkan ^^

(mohon maaf jikalau ada salah kata, ucapan, dan ketidaknyambungan pragraf demi pragraf :D)

Gak rejeki atau emang apes?

Duh, udah berapa jaman gue kagak nge-blog? udah berapa windu gue gak nge-posting? udah berapa abad gue gak blogging? untungnya, baru beberapa bulan gue nge-jomblo *eh

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...