Ocehan Gue Nih :D

Thursday 7 April 2016

Trip To Kota Raja Tenggarong (Part 2)

Yawlaaaaa!


Sekian lama akhirnya ini blog sempet ke-update juga akhirnya. Hehe. Sebenernya, nulis rajin sih. Tiap hari. Tapi untuk freelance di sebuah website. Hihi.

Nah, di post kali ini aku mau ngebahas lagi trip ke kota rasa yang kedua kalinya. Jadi, dua minggu lalu aku balik ke Samarinda buat ikut acara wisuda (next time bakal post tentang wisuda ya!). Jadi waktu kesana bener-bener aku manfaatin buat jalan, huahahaha.

Karena bingung mau kemana, akhirnya memutuskan buat ke Tenggarong lagi. Selain pengen ngerasain jembatan Tenggarong yang baru dibangun (lagi), aku juga pengen main ke salah satu pulau buatan di daerah Tenggarong, pulau Kumala. Pulau Kumala ini unik, loh. Pulaunya berbentuk kapal kalau dilihat dari atas. Nah, akses ke Pulau Kumala sekarang ini sudah enggak susah dan gak perlu capek-capek nyebrang pake kapal.

Hanya dengan 5.000 rupiah kamu bisa sampe ke Pulau Kumala dengan berjalan kaki melewati jembatan, yang khusus dibuat untuk pejalan kaki. Yah, walau cuaca kurang bersahabat, panas menyengat, kami (aku, Disa, Roro, Kak Helen, Guwi, dan Agung) tetep bersemangat.

Jembatan Tenggarong yang baru

Kurang lebih 30 menit perjalanan dari Samarinda, akhirnya kami sampai di Kota Tenggarong. Awalnya sempet takut ngelewatin jembatan Tenggarong yang baru, karena trauma ngeliat jembatan itu runtuh masih ada. Syukurnya, ngelewatin jembatan itu aman. Kemudian kami langsung menuju ke Pulau Kumala.

Sesampainya di wilayah Pulau Kumala, kami membeli air mineral dulu sebagai bekal menyusuri pulau Kumala. Setelah membayar karcis masuk, kami berjalan menyusuri jembatan penyebrangan ke pulau Kumala sambil berpanas-panas ria. (Sebagai informasi, pagai jembatan ini juga difungsikan sebagai tempat untuk menaruh gembok cinta, jadi buat kalian yang mau drama bisa masang gembok disini. Hahaha)

Bupati Kukar (Tenggarong) ketika meresmikan jembatan ini

Setelah sekitar 5 menit menyusuri jembatan, akhirnya kami mendaratkan kaki di Pulau Kumala. Walau sudah 22 tahun tinggal di Samarinda dan sudah kesekian kalinya ke Tenggarong, ini adalah kali pertama aku menginjakkan kaki di Pulau Kumala. Hihi.

Jembatan menuju pulau kumala

Banyak wahana yang bisa dinikmati disini, seperti sky tower, rumah lamin, minatur pura, penyewaan sepeda, dan masih banyak lagi (lupa, maaf hehe). Jangan takut capek, karena disini disediakan mobil dan kereta tour. Tapi karena antrinya yang lama banget, kami memilih buat jalan kaki. Huahahaha. Ini sedikit dokumentasinya.

Rumah lamin

Jangan dibayangkan ya panasnya


miniatur pura


grufie sama kak Helen nih



Dan, itulah perjalanan singkat menyusuri pulau Kumala. Lelah tak terkira, tapi kebersamaannya itu menyenangkan!

2 comments:

  1. Jembatan tenggarongnya :' buat foto landscape kayaknya uwuwuw banget deh mbak :') culiiik aku kesana :D

    ReplyDelete

Cuma baca aja? Yuk tinggalin jejak, supaya aku bisa kunjung balik dan ninggalin jejak di blog kamu :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...