Ocehan Gue Nih :D

Thursday 18 April 2013

Over Analyst, are you?

Aluh sedang bete, kegalauan maksimal sedang melandanya. Di sudut lain ia melihat Iyem dan Ningsih cekikikan sambil sesekali melihat ke arahnya. Aluh pun merasa dirinya sedang dibicarakan. Ia memasang muka bete-sebete-betenya.

Saat ia scrolling timeline, tiba-tiba saja ia melihat status dari twitter Iyem,

Sontak Aluh berfikir bahwa status tersebut adalah untuk dirinya.

-----

Ilustrasi tersebut di atas adalah salah satu dampak dari Over-Analyst. Setelah membaca majalah KaW**ku edisi bulan lalu (yang udah gue beli sebulan lalu dan baru baca sekarang), gue kepikiran untuk jadiin topik ini jadi salah satu postingan gue. Over Analyst versi Huhul, cekidot.



Setelah gue baca majalah itu, gue simpulkan bahwa "Over Analyst itu adalah suatu kondisi dimana seseorang memikirkan sesuatu yang sebenarnya sederhana menjadi terlalu berlebihan".

Dan, dari majalah tersebut di sebutkan bahwa,
57% wanita punya kecendrungan over analyst
Sebagai wanita anggun, gue juga pernah ngalamin yang namanya over analyst dong, terutama saat gue sedang bete dan galau maksimal, sama yang kayak di alamin sama Aluh.
  • Orang, terutama cewek, yang ngalamin over analyst itu cenderung membuat masalah sepele menjadi masalah serius karena terlalu banyak difikirkan. 
  • Orang yang selalu over analyst itu cenderung berfikir negatif kepada setiap orang.
  • Orang yang over analyst itu cenderung melihat sesuatu, masalah, hanya pada satu sisi.
Contohnya, Iyem gak sengaja lewat dan nyenggol meja milik Aluh. Karena mengira bahwa tindakan Iyem adalah sengaja, Aluh pun marah kepada Iyem.

Ribet kan urusannya kalo udah begini, hubungan pertemanan pun bisa hancur hanya karena satu orang yang mengidap (cieh, kayak penyakit aja) over analyst. Nah, untuk menghindari over analyst, hal-hal apa sih yang perlu dilakuin?

1. Positive Thinking


Seperti yang sudah gue sebutin sebelumnya, bahwa orang yang over analyst itu cenderung berfikir negatif pada setiap orang. Ia selalu berfikir buruk untuk segala sesuatunya. Ia selalu berfikir bahwa orang-orang dengan sengaja memperlakukannya dengan tidak baik.

Untuk itu, otak kita perlu direfresh supaya gak selalu berfikir negatif. Otak kita perlu disetel ulang supaya selalu berfikir positif.  

Kali aja Iyem lagi buru-buru terus pas lewat meja Aluh, Iyem gak sengaja nyenggol dan gak sempet minta maaf.

Cobalah untuk selalu berfikir positif. Cobalah untuk melihat segala sesuatu dari segala sudut. Pikirkan kemungkinan-kemungkinan positif terhadap suatu masalah.

Misalnya,  
Pada saat ujian Aluh tidak bisa menjawab soal karena ia tidak baca materi itu. Aluh pun meminta bantuan kepada Iyem, karena ia juga sering membantu Iyem. Aluh memanggil Iyem dengan berbisik.

"Psst.... Yem,"

Sayangnya, yang dipanggil tidak menoleh. Saat itu Aluh marah dan menjadi dendam dengan Iyem. Ia bersumpah tidak akan membantu Iyem lagi.

Jika saat itu Aluh berfikir positif, ia akan berfikir bahwa Iyem tidak mendengar karena ia memanggilnya dengan berbisik dan jarak tempat duduk mereka cukup jauh, atau Iyem mendengar namun ia terlalu takut untuk menoleh karena saat itu ia sedang diawasi oleh pengawas ujian.

Nah, mulai sekarang yuk kita berfikir positif untuk segala sesuatu hal. Karena selain bikin emosi, berfikir negatif itu ngebuat kita tambah tua sepuluh taun loh karena muka kita cemberut mulu. Heheh.





2. Jump Around And You Feel Better


Lakukan banyak aktivitas di luar rumah, seperti main sepeda, olahraga, travelling, kuliner, dan lain-lain. Sibukkan dan fokuskan pikiran dengan hal-hal lain yang lebih positif supaya gak sempet berfikir yang buruk dan aneh-aneh.

Selain menghilangkan over analyst, banyak melakukan kegiatan di luar juga bisa bantu kamu move on dari mantan kamu. Siapa tau dapet kenalan cowok ganteng pas lagi jogging, misalnya. Lumayan kan u,u


3. Do What You Love, Love What You Do



Aluh yang mengalami sindrom over analyst berat mencoba menghilangkannya dengan melakukan hobinya, yaitu membuat video lipsync. Alhasil, sekarang videonya telah dilihat 4 juta kali di youtube.

Ilustrasi di atas adalah salah satu cara untuk mengurangi sindrom over analyst. Dengan menyibukkan pikiran dengan hal-hal yang kita sukai, kemungkinan untuk berfikir buruk tentang orang lain pun akan berkurang. Coba juga melakukan hal-hal baru supaya gak ngerasa bosen ngelakuin hobi yang itu-itu aja. Atau bisa juga mengkombinasikan hobi yang satu dengan hobi yang lain. Misalnya, jika hobi kamu berenang sementara hobi lainnya adalah membuat video lipsync, cobalah membuat video lipsync di dalam air.

--------

Nah, itu tadi tiga tips dari gue untuk mengurangi sindrom over analyst.
Mulai sekarang, stop being over analyst.


Buat kalian yang punya tips lain buat ngurangin sindrom over analyst, atau mungkin sekedar ingin gue main-main balik ke blog kalian, atau mungkin juga mau kasih pertamax, silahkan masukkin d comment box yah. Tiada kesan tanpa komen kalian.

Akhir kata, selamat pagi.

Sumber gambar :
- Koleksi pribadi
- http://hensos4ever.files.wordpress.com/2011/01/sakit-kepala.jpg?w=595
- http://1.bp.blogspot.com/-jrOonSDDM-s/T3MPII1YmZI/AAAAAAAAAK0/aCfo98-UPvg/s1600/positive-thinking.jpg
- http://3.bp.blogspot.com/-yAUYTh-RZA0/TkNeKQmFYrI/AAAAAAAAAsM/XgeWLqUfKrA/s1600/positive_thinking-indismart.jpg
- http://www.duniafitnes.com/wp-content/uploads/2010/08/Manfaat-olahraga-di-pagi-hari.jpg
- http://1.bp.blogspot.com/-FNkZ0eawlUk/T9yROwF5hEI/AAAAAAAABPc/-I5XTZhx3og/s320/jogging+for+life+longer.jpg
- http://www.chicmagz.com/system/images/Jatuh-Cinta-Pada-Pekerjaan.jpg

19 comments:

  1. berhubung ini masalah cewek hmm, yaudah deh... *nyimak*

    ReplyDelete
  2. yaa sy punya salah satu teman yg kayak gitu (sebut saja namanya mawar) *halah* , ribet bo' sy melulu yg jadi korbannya, sy jadi nggak nyaman temenan sama dia :3 *nape jd curhat* :D
    thanks ya infonya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. yippi, sama-sama makasih juga udah berkunjung :D
      kalo punya temen begitu mending diingetin deh langsung dikasih tau aja kedianya, kalo segala sesuatunya itu gak seperti yang dia pikirkan.

      Delete
  3. gue juga termasuk banget nih kayaknya kedalam over analyst. pernah juga dapet pengalaman di twitter, baru ngetweet, eh nggak lama ada orang yang nyinyir apa yang kita tweet di TL #NoMention. ujung-ujungnya karna over analyst jadi kebawa dan saling sindir #NoMention. hih malu banget. "STOP BEING OVER ANALYST" bismillah XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. stop being over analyst yak, gue juga pernah kok xD

      Delete
  4. kayaknya aku sendiri sering kayak gini ._.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wih, yuk sama-sama stop being over analyst ^^

      Delete
  5. Manusiawi banget nih. Aku sendiri juga sering ngerasa gitu. -_-

    ReplyDelete
  6. Manusiawi banget nih. Aku sendiri juga sering ngerasa gitu. -_-

    ReplyDelete
  7. Kebanyakan cewek sih gitu, soalnya kan emosi yg mempengaruhi. Tapi kadang cowok juga gitu kok, meskipun cowok selalu mikir pake logika. Nice artikel ! Salam kenal :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. tapi gak semua cewek emosian kok ^^
      thanks for comming :)

      Delete
  8. huahahaha apalagi kalo over analysist sama pacar *eh

    ReplyDelete
    Replies
    1. curhat nih meheheh xD
      thanks for comming yak ^^

      Delete

Cuma baca aja? Yuk tinggalin jejak, supaya aku bisa kunjung balik dan ninggalin jejak di blog kamu :)

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...